MUSEUM AFFANDI
Museum Affandi merupakan pengejawantahan mimpi dan obsesi sang maestro. Dengan desain atap serupa daun pisang, tempat ini menjadi rumah, studio lukis, sekaligus galeri milik Affandi dan keluarganya. Di tempat ini kamu bisa melihat beragam koleksi lukisan dan barang pribadi Affandi serta belajar melukis dari para pelukis kenamaan.
Affandi Koesoema mendedikasikan hidupnya untuk lukisan. Pelukis kelahiran Cirebon ini merupakan maestro lukisan Indonesia yang sangat terkenal di kancah internasional. Ia kemudian membangun sebuah museum unik berbentuk pelepah daun pisang di Yogyakarta. Lebih dari 300 koleksi lukisannya terpampang di museum tersebut yang dikenal dengan nama Museum Affandi.
Museum ini berdiri di bantaran Kali Gajah Wong, di tepi ruas jalan utama yang menghubungkan Yogyakarta dan Solo. Arsitektur bangunan ini terbilang cukup unik, berbentuk seperti istana negeri dongeng beratapkan kuncup hitam dan dibalut tanaman serta pepohonan yang rindang. Konon bangunan yang menjadi tempat tinggal Affandi ini dibangun secara bertahap dan dirancang sendiri oleh sang maestro.
Ketika memasuki Museum Affandi, kamu akan dimanjakan dengan pepohonan yang sangat rindang yang mungkin jarang ditemui di tengah hiruk pikuk kota gudeg ini. Tersedia lahan parkir yang cukup untuk beberapa motor dan mobil dibawah pepohonan itu. Di Museum Affandi terdapat tiga galeri yang berisikan koleksi lukisan, serta satu studio yang digunakan belajar melukis.
Secara umum, museum ini berisikan koleksi lukisan sang maestro Affandi, alat-alat komunikasi, kendaraan, hingga barang-barang pribadinya. Selain itu, terdapat beberapa koleksi lukisan dari anak-anaknya serta kawannya sesama pelukis. Meski sudah berdiri lebih dari setengah abad, bangunan museum ini masih tetap cantik. Bahkan Museum Affandi dinobatkan sebagai salah satu museum lukis di dunia dengan tempat penyimpanan terbaik. Selain sebagai museum, di tempat ini juga sering digelar pameran dan acara-acara seni budaya lainnya.
GALERI I
Jika tiket sudah ditangan, segeralah masuk ke bangunan yang berada tepat di depan kantin dan di dekat tempat parkir. Lukisan-lukisan berukuran cukup besar terpampang di dinding galeri. Senyum hangat penjaga museum akan menyambutmu ketika memasuki galeri I. Jangan sungkan jika ingin bertanya guna tahu lebih banyak tentang lukisan maupun barang-barang peninggalan Affandi di galeri ini.
Galeri I berisikan karya-karya Affandi dari awal hingga akhir karirnya sebagai maestro lukisan. Lukisan tersebut terdiri atas sketsa-sketsa di atas kertas, lukisan cat air, pastel, serta cat minyak di atas kanvas. Di dalamnya juga terdapat beberapa benda yang berhubungan dengan perjalanan hidup Affandi, yakni mobil sedan Mitsubishi Gallant tahun 1975, sepeda Reliegh tahun 1975, sandal jepit, kuas, ember, kain, sarung bermotif kotak-kotak, kliping berita koran, foto-foto kenangan Affandi, bahkan pipa cangklong kesayangannya juga dipamerkan di galeri ini. Tak usah bingung, di setiap barang-barang yang dipamerkan disini akan selalu ada penjelasan yang tersedia di bawahnya, baik berbahasa inggris maupun bahasa Indonesia.
GALERI II
Keluar dari galeri I, kamu jalan saja ke arah kiri dan akan menemukan bangunan kedua yakni Galeri II. Diantara Galeri I dan Galeri II terdapat sebuah makam yang tidak terkesan menyeramkan, itulah makam Affandi yang bersebelahan dengan makam istrinya, Maryati. Tidak berbeda jauh dengan galeri I, galeri II juga tampak asri, bersih, dan tertata rapi. Setiap detail hasil karya yang dipamerkan disini juga sangat diperhatikan.
Atap dan bentuk bangunan galeri ini menyerupai pelepah daun pisang. Keunikan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi museum ini. Kamu juga bisa meminta salah satu guide untuk menjelaskan setiap detail lukisan dan bangunan museum. Tenang saja, tidak akan ada biaya tambahan untuk jasa guide. Bangunan ini berisikan beberapa koleksi lukisan dari para pelukis kondang antara lain Popo Iskandar, Basuki Abdullah, Fajar Sidik, Hendra, Barli, Rusli, S. Sujoyono, Wahdi. S, Mochtar Apin, dan Bagong Kussudiarjo. Di samping galeri juga terdapat bangunan berlantai 3 yang dapat digunakan pengunjung untuk melihat Kota Yogyakarta dari ketinggian. Bangunan ini berbentuk seperti gardu pandang.
GALERI III
Turun dari gardu pandang terdapat satu galeri lagi, yakni Galeri III. Di dalamnya dipamerkan hasil karya lukisan keluarga Affandi, Maryati dan Kartika. Beberapa lukisan disini merupakan karya baru. Suasana di galeri III ini berbeda dengan galeri sebelumnya yang lebih artistik. Galeri III ini hanya berupa bangunan biasa saja dengan lukisan yang tidak digantung melainkan dibiarkan menyender di tembok.
Galeri yang selesai dibangun tahun 1997 ini mempunyai tiga tingkatan. Lantai pertama digunakan untuk pameran lukisan Kartika Affandi, lantai kedua digunakan sebagai ruang perawatan lukisan, sedangkan lantai dasar difungsikan untuk ruang menyimpan koleksi lainnya. Sementara itu, galeri IV yang merupakan galeri terakhir dikhususkan untuk memajang lukisan-lukisan karya Didit, cucu Affandi.
Aktivitas Yang Bisa Dilakukan di Museum Afandi
Selain bisa menyaksikan aneka karya seni yang dipamerkan di gallery museum, kamu juga bisa melakukan banyak aktivitas lain di tempat ini. Berikut ini beberapa aktivitas yang bisa kamu lakukan tatkala berkunjung ke Museum Affandi baik sendirian maupun bersama rombongan.
- Belajar Melukis di Studio Gajah Wong
Kalau kamu merasa memiliki bakat melukis dan ingin belajar melukis dengan sungguh-sungguh, kamu bisa mendaftar sebagai peserta kursus melukis di Studio Gajah Wong. Di studio ini kamu akan mendapatkan mentor para pelukis kenamaan di bawah supervise langsung Ibu Kartika Affandi. Selain itu, dengan menjadi peserta kursus kamu akan mendapatkan banyak fasilitas seperti gratis tiket masuk museum, bebas mengunjungi perpustakaan Affandi, mengikuti pameran dengan karya terbaik, dan masih banyak lagi. Kursus melukis ini terbuka untuk usia anak dan dewasa, serta terbagi menjadi beberapa tingkatan. Namun jika kamu hanya punya waktu singkat, kamu bisa mengikuti Exploration Class yang diadakan tiap hari sabtu pukul 14.00 – 17.00 WIB. Untuk informasi lebih lanjut mengenai biaya dan persyaratannya kamu bisa menghubungi pengelola museum. - Menyaksikan Demo Melukis
Menyaksikan Kartika Affandi melukis di bawah rimbunnya pepohonan yang menaungi Museum Affandi tentu saja akan menjadi hal yang menyenangkan. Nah, jika kamu ingin melihatnya kamu dapat mengirimkan pesan terlebih dahulu kepada pengelola museum. Namun untuk melihat demo melukis ini ada syarat khusus yakni peserta dengan jumlah rombongan atau 10 orang. Melihat bagaimana sang pelukis menggoreskan tinta di atas kanvas putih dan menjadikannya lukisan indah penuh warna akan menjadi pengalaman yang bermakna dan sarat dengan kenangan. - Hangout di Loteng Café
Lelah berkeliling, kamu dapat beristirahat di Loteng Café yang sejuk dan nyaman. Di café ini kamu bisa duduk sejenak di kursi yang terbuat dari kayu dan ban bekas yang unik. Keberadaan pohon kamboja yang besar dan rindang menambah keasrian suasana di café. Saat berada di tempat ini kamu jangan lupa untuk menukarkan voucher minuman yang sudah diberikan petugas tatkala membeli tiket di loket. - Belanja di Art Shop
Jika kamu menggemari benda-benda seni, kamu bisa mampir ke art shop yang terletak di kompleks museum. Di art shop ini kamu bisa menemukan dan membeli lukisan reproduksi, kaos, souvenir, serta buku-buku yang berhubungan dengan Sang Maestro Affandi. Tak hanya itu, hasil karya peserta kelas melukis juga ada yang dijual di art shop ini dalam bentuk postcard, apron, tas, dan masih banyak lagi. Tentu saja barang-barang tersebut limited dan tidak dijual di tempat-tempat lain. Berminat?
Lokasi dan Akses
Museum Affandi terletak di Jl. Laksda Adisucipto No.167, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, sebuah jalan utama yang menghubungkan Yogyakarta dan Solo. Museum ini berdiri dengan megah tepat di samping Sungai Gajah Wong dan berhadapan dengan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Lokasinya yang strategis menjadikan museum ini mudah dijangkau menggunakan moda transportasi apa pun. Angkutan umum yang melewati Museum Affandi adalah bus kota jalur 7 dan bus TransJogja jalur 1A (dari arah Malioboro) dan 1B (dari arah Bandara Adisucipto).
Jam Buka Museum Affandi
Museum Affandi buka dari hari senin hingga sabtu pada pukul 09.00 – 16.00 WIB. Pada hari minggu dan hari libur nasional museum tutup. Namun jika kamu dan rombongan ingin berkunjung pada hari-hari tersebut, kamu bisa menghubungi pengelola di nomor (0274) 562 593.
Harga Tiket Masuk Museum Affandi
- Wisatawan lokal: Rp 25.000
- Wisatawan asing: Rp 50.000
- Anak-anak: Rp 10.000
- Kamera digital: Rp 20.000
- Kamera ponsel: Rp 10.000
Harga tiket sudah termasuk dengan fasilitas brosur dan voucher minuman di Café Loteng. Khusus untuk anak usia 0 – 6 tahun tidak dikenai biaya masuk. Sedangkan harga khusus akan diberikan kepada rombongan atau siswa yang menunjukkan kartu pelajar.
Tempat Wisata dan Lokasi Asik di Sekitar Museum Affandi
- Museum Pendidikan Indonesia
Terletak di kampus utama Universitas Negeri Yogyakarta Jl. Colombo, Museum Pendidikan Indonesia menjadi museum pertama di Yogyakarta yang memiliki koleksi mengenai seluk-beluk dunia pendidikan. Di museum ini kamu bisa menyaksikan peralatan belajar dari jaman dulu hingga sekarang. Sebut saja daun lontar untuk menulis naskah kuno, sabak dan grib, kertas merang, nib (mata pena untuk menulis dengan tinta basah), hingga pensil dan pulpen. Selain itu kamu juga bisa melihat koleksi numistik (mata uang), koleksi foto, serta mesin-mesin kuno. Museum ini buka pada hari Senin – Jumat mulai pukul 07.30 – 15.00 WIB. - Kebun Binatang Gembira Loka
Kalau kamu mencari tempat wisata yang asyik dikunjungi oleh wisatawan segala usia, maka Gembira Loka Zoo adalah jawabannya. Sebagai one stop recreation, Gembira Loka Zoo menawarkan sensasi wisata yang kaya nilai edukasi. Di kebun binatang ini kamu tidak hanya bisa melihat aneka satwa seperti komodo dan penguin, tetapi kamu bisa nongkrong di Tirta Mayang Café, menjajal aneka wahana permainan air, naik gajah tunggang, hingga melihat pertunjukan satwa terampil. Kawasannya yang dilewati Sungai Gajah Wong dan dipenuhi pohon-pohon tinggi menjadikan suasana di GL Zoo terasa sejuk dan asri. - Kampung Code
Belum lama ini Yogyakarta dihebohkan dengan keberadaan salah satu kampung yang mirip dengan kompleks bangunan di Rio Dejeneiro, Brazil. Kampung ini adalah Kampung Code yang terletak tepat di pinggir Kali Code dan tak jauh dari Tugu Pal Putih atau Tugu Jogja. Tempat ini dulunya merupakan kampung kumuh yang disulap menjadi kampung wisata oleh Romo Mangun. Belum lama ini Kampung Code bekerja sama dengan salah satu perusahaan untuk mengubah kampung menjadi menarik dan lebih artistik. Benar saja, saat ini kampung yang dulunya kotor berubah menjadi kampung indah dengan cat warna warni di atap dan dindingnya. Tertarik selfie di kampung warna-warni ini? Just go on!
Komentar
Posting Komentar