Objek Wisata Kota Gede



Kotagede Yogyakarta Kota Sejarah

Kota ini merupakan kawasan bersejarah yang merupakan The Old Capital City yang menyimpan sejarah mengenai lahirnya Mataram Islam. Berawal dari berdirinya sebuah kerajaan di tengah hutan pada tahun 1575 yang diprakarsai oleh Ki Ageng Pemanahan yang merupakan asal mula berdirinya kerajaan Mataram. Seluruh tanah Jawa merupakan daerah kekuasan dari kerajaan Mataram Hindu. Kerajaan tersebut mempunyai peradaban yang luar biasa dan kemakmuran masyarakat yang berkecukupan sehingga mampu membangun candi-candi yang megah dengan arsitektur yang menawan Seperti Candi Borobudur dana lain lainya,
Sekitar abad ke-10 kerajaan ini memindahkan pemerintahannya ke Jawa Timur sehingga rakyat berbondong-bondong meninggalkan Mataram sampai akhirnya habis dan wilayah ini kembali sepi dan menjadi hutan kembali.
Sekitar 6 abad kemudian, Pulau Jawa merupakan kekuasaan dari Kesultanan Pajang yang berpusat di Jawa Tengah. Sultan Hadiwijaya yang berkuasa saat itu memberi hadiah kepada Ki Gede Pemanahan karena prestasinya dalam mengalahkan musuh-musuh dari kerajaan. Hadiah tersebut berupa hutan yang dikenal dengan nama Alas Mentaok. Ki Gede Pemanahan beserta keluarga dan pengikutnya akhirnya pindah ke tempat tersebut yang sebenarnya merupakan hutan bekas kerajaan Mataram Hindu pada waktu yang lalu.
Ki Gede Pemanahan membangun desa kecil di hutan tersebut dan perlahan-lahan desa tersebut semakin berkembang sampai Ki Gede Pemanahan wafat. Kepemimpinan selanjutnya diteruskan oleh puteranya yang bergelar Senopati Ingalaga. Desa tersebut di bawah kepemimpinan Senopati Ingalaga tumbuh dan terus berkembangan dengan pesat sehingga berubah menjadi sebuah kota yang sangat ramai dan makmur dan akhirnya disebut dengan Kotagede atau Kota Besar.
Dalam kiprahnya sebagai pemimpin, Senopati Ingalaga juga membangun benteng dalam ( cepuri ) yang cakupannya mengelilingi kraton dan juga dibangun benteng luar ( baluwarti ) yang mengelilingi wilayak kota seluas sekitar 200 Ha. Selanjutnya Senopati Ingalaga menjadi raja pertama Mataram Islam yang bergelar Penembahan Senopati dengan pusat pemerintahanya di Kotagede.
Selanjutnya dibawah kepemimpinan Panembahan Senopati, kerajaan Mataram yang dipimpinnya berhasil memperluas wilayah kekuasaannya sampai ke Pati, Madiun, Kediri dan Pasuruan. Hampir seluruh Tanah Jawa menjadi wilayah kekuasaanya kecuali Batavia dan Banten.
Kerajaan Mataram Islam ini mencapai puncak kejayaan pada masa kepemimpinan raja yang ke-3 yaitu Sultan Agung yang merupakan cucu dari Panembahan Senopati. Sultan Agung dalam pemerintahannya pada tahun 1613 memindahkan pusat kerajaan ke wilayah Karta Pleret Bantul.
Bila wisatawan menyusuri wilayah Kotagede dengan jalan dan gang yang sempit maka akan mengingatkan kita pada kebudayaan Mataram pada abbad ke 16 Masehi. Penduduk yang tinggal di Kotagede sekarang ini bermata pencaharian sebagian besar sebagai pedagang merangkat sebagai pengrajin perak dan batik. Sementara itu struktur bangunan yang berada di Kotagede sedikit berbeda dengan bangunan rumah Jawa pada umumnya. Bentuk rumah yang besar dikelilingi tembok yang tebal dan tinggi merupakan ciri bangunan peninggalan sebagai bentuk pertahanan pada masa kerajaan Mataram Islam pada waktu yang lalu.
Seiring dengan perkembangan waktu, Kotagede saat ini menjadi kota yang semakin ramai kendati sudah tidak sebagai ibukota kerajaan Mataram. Saat menyusuri Kotagede, anda akan banyak menemukan bagunan tua yang dibangun sekitar tahun 1930 dengan berbagai macam bentuk dan arsitek yang berbeda dan unik. Sepanjang jalan anda akan menemukan deretan toko yang hanya menjual kerajinan perak yang sebelumnya merupakan kerajinan yang turun menurun yang sudah ada pada zaman Mataram dahulu.
Selain mengekplorasi dan melihat peninggalan pada zaman dahulu yang berupa bangunan tua, ada juga tempat lain yang tepat untuk anda kunjungi karena masih dalam wilayah Kotagede. Tempat-tempat ini juga banyak menyimpan sejarah yang luar biasa bila dibuka.
Tampat-tempat tersebut meliputi : Masjid Agung KotagedeMakam Raja-Raja MataramPasar Kotagede dan sejumlah peninggalan sejarah Mataram yaitu Situs Watu Gilang. Di tempat ini juga dapat bekas reruntuhan benteng yang dapat ditemukan di kawasan tertua di daerah ini. Anda juga dapat melihat toponim perkampungan yang masih mempertahankan tata kotanya seperti jaman dahulu.
Lokasi
Kotagede sekarang ini merupakan sebuah Kecamatan di Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berjarak 5 km dari pusat Kota Yogyakarta.
Akses
Akses menuju Kotagede sangat mudah dilakukan baik dengan kendaraan pribadi maupun dengan kendaraan umum. Dari Teminal Giwangan menggunakan bus Transjogja trayek 3A yang akan mengantarkan anda ke Kotagede.
Harga Tiket
Mngunjungi kota tua Kotagede sama sekali tidak dipungut biaya karena tempat ini merupakan layaknya sebuah pemukiman yang ramai dengan akktivitas masyarakat. Bila anda berkunjung ke Kotagede dan anda beragama Islam, sempatkanlah sholat berjamaah di Masjid Agung Kotagede. Setelah itu, anda juga bisa sekalian berziarah ke makam raja-raja Mataram tak jauh dari Masjid Agung tersebut. Anda hanya dikenakan retribusi parkir kendaraan bila parkir dilokasi yang dijaga oleh petugas parkir.
Fasilitas
Kotagede merupakan pemukiman penduduk yang memiliki usaha kerajinan perak, sehingga bila anda tertarik untuk mencari aneka cideramata dari perak, anda dapat memilih sesuai dengan keinginan anda, semua jenis dan bentuk banyak tersedia di tempat tersebut tentunya dengan harga yang terjangkau. Fasilitas lain berupa penginapan dan hotel berbintang sampai hotel melati dan tersedia pula toko penjual aneka cideramata dan oleh-oleh.https://www.njogja.co.id/kota-yogyakarta/kotagede-yogyakarta/

Yogyakarta memiliki beberapa daerah wisata yang menawarkan berbagai pesona untuk menarik perhatian dari wisatawan lokal maupun asing. Beberapa daerah tersebut berlomba-lomba menonjolkan potensi wisata, guna menarik minat dari para traveler. Seperti Kotagede yang kini seakan menjadi salah satu ikon wisata dari Kota Pelajar, Jogja.
Jika Kaliurang memiliki keelokan panorama alam serta udara perbukitan yang sejuk dan segar, Kotagede lebih dikenal dengan Kota Tua yang seolah membawa wisatawan kembali ke masa lampau. Di daerah ini terdapat berbagai bangunan tradisional serta gedung-gedung kuno dengan gaya arsitektur yang beragam.
Kotagede
Kotagede memang diketahui daerah yang kental akan nilai sejarah. Daerah ini dulunya merupakan cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam di tanah Jawa. Sehingga tak heran jika banyak ditemui peninggalan-peninggalan bersejarah di daerah ini. Tak hanya itu, Kotagede juga dikenal kental akan budaya, adat istiadat, serta penduduk lokal yang ramah.
Untuk menuju ke Kotagede, wisatawan cukup menempuh jarak sekitar 6 kilometer saja dari pusat Kota Jojga atau sekitar 15 menit perjalanan. Lokasinya yang sangat dekat dari pusat kota, membuat akses menuju ke daerah ini cukup mudah untuk dicapai. Wisatawan dapat menggunakan berbagai kendaraan umum seperti transjojga, taxi, becak atau menggunakan kendaraan pribadi.
Ketika berlibur di Jogja, ada anggapan tak lengkap bila belum mampir ke Kotagede. Daerah ini memang memiliki pesona wisata yang luar biasa untuk dilewatkan. Tak hanya bangunan-bangunan kuno yang bernilai sejarah tinggi, di tempat ini juga terdapat kerajikan perak yang telah terkenal akan keindahannya hingga ke berbagai pelosok negeri.

Sejarah Kotagede

Ketika masa kejayaan Kerajaan Mataram, hampir seluruh wilayah Pulau Jawa berada di tangan Mataram Hindu. Namun karena alasan yang belum diketahui hingga kini, pusat pemerintahan Kerajaan Mataram berpindah ke Jawa Timur. Rakyatpun secara bersama-sama ikut pindah serta meninggalkan Mataram yang berakibat daerah tersebut terbengkalai dan menjadi hutan.
Setelah ratusan tahun, Pulau Jawa berada dibawah kekuasaan Kerajaan Pajang yang dipimpin oleh Sultan Hadiwijaya. Ketika itu, Sultan Hadiwijaya menghadiahi Ki Gede Pemanahan atas kesuksesannya menumpas seluruh musuh dari Kerajaan Pajang dengan sebuah daerah bernama Alas Mentaok. Alas Mentaok merupakan hutan yang dulunya adalah pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Hindu.
Bersama keluarganya Ki Gede Pemanahan pindah dan membangun sebuah desa kecil di Alas Mentaok ini. Secara perlahan, desa tersebut berkembang hingga beliau wafat. Kepemimpinanpun berpindah tangan kepada anaknya yang mempunyai gelar Senopati Ingalaga. Dibawah kepemimpinan Senopati Ingalaga, daerah tersebut berkembang pesat dalam berbagai bidang hingga ramai sehingga dijukuli Kotagede atau kota yang besar.
Saat itu Senopati Ingalaga membangun benteng luar (baluwarti) serta benteng dalam (cepuri) yang mengelilingi kraton. Akhirnya beliau menjadi raja pertama dari Kerajaan Mataram Islam dengan gelar Panembahan Senopati. Dalam waktu singkat, Mataram Islam dapat menguasai hampir seluruh wilayah Pulau Jawa.
Masa kejayaan Kerajaan Mataram Islam terjadi ketika Sultan Agung yang merupakan cucu dari Panembahan Senopati menjadi raja ke tiga. Pada masa kepemimpinan Sultan Agung, pusat pemerintahan Mataram Islam dipindah ke wilayah Karta Pleret Bantul yang juga menandai berakhirnya Kotagede sebagai pusat pemerintahan kerajaan.

Pesona Wisata Kotagede

Berkunjung ke kawasan wisata Kotagede akan memberikan pengalaman berbeda bagi wisatawan. Disepanjang jalan, wisatawan akan menemukan berbagai bangunan kuno dengan gaya arsitektur yang unik. Terdapat bangunan bergaya arsitektur Belanda, Tradisional Jawa, hingga Mataram Hindu yang masih dijaga serta dilestarikan hingga kini.
Sejarah panjang yang menyelimuti Kotagede membuat didaerah ini terdapat peninggalan-peninggalan sejarah yang bisa dinikmati wisatawan. Menjelajahi kawasan ini akan terasa lebih seru jika dilakukan dengan berjalan kaki. Menyusuri tiap jengkal jalan, serta menikmati sudut-sudut kota yang dipenuhi dengan bangunan kuno yang tak hanya memiliki nilai sejarah namun juga nilai seni yang tinggi.
Kotagede
Disepanjang pinggir jalan Kotagede, wisatawan akan sering mendapati toko-toko yang menjual hasil kerajinan perak. Kerajinan-kerajinan tersebut bermacam-macam, mulai dari perhiasan seperti cincin dan kalung hingga perabotan rumah tangga seperti teko, gelas, dan hiasan ruangan yang terbuat dari perak.
Keindahan dari kerajinan perak ini sudah tak perlu dipertanyakan lagi. Kerajinan perak dari Kotagede memang memiliki keunikan tersendir yang terletak pada kerumitan serta keindahan ukirannya. Kerajinan ini sering dijadikan sebagai cinderamata oleh turis-turis asing yang berkunjung di Kotagede.
Wisatawan juga dapat berkunjung ke Pasar Legi yang telah beroperasi sejak jaman Kerajaan Mataram. Pasar Legi akan sangat ramai ketika Legi, yaitu hari pada kalender Jawa. Uniknya pasar ini meskipun telah beberapa kali dilakukan pemugaran, namun tetap mempertahankan bentuk asli bangunan hingga sekarang. Terdapat hiasan berupa ukiran-ukiran indah disekitar pintu masuk yang bisa dinikmati oleh wisatawan.
Dari Pasar Legi, wisatawan dapat menuju ke reruntuhan benteng yang dibangun oleh Panembahan Senopati pada masa Kerajaan Mataram Islam. Sebagian besar benteng tersebut masih berdiri kokoh dengan tebal sekitar 1,2 meter. Benteng tersebut terbuat dari bebatuan besar lengkap dengan parit buatan yang lebarnya menyerupai sungai. Benteng ini menjadi destinasi wajib bagi wisatawan yang berkunjung ke Kotagede.
Kotagede memang memiliki beberapa tempat wisata yang bernilai sejarah tinggi. Berikut beberapa tempat wisata populer yang wajib kamu kunjungi.
1. Makam Raja-Raja Mataram
Tempat ini merupakan tempat peristirahatan terakhir bagi para Raja-Raja Mataram Islam yang letaknya sekitar 100 meter dari Pasar Kotagede. Makam ini dikelilingi oleh tembok besar yang sangat kokoh, serta memiliki gapura dengan desain arsitektur khas umat Hindu. Terdapat tiga gapura yang setiap gapura tersebut dilengkapi dengan pintu kayu tebal yang dihiasi dengan ukiran-ukiran nan cantik.
Untuk memasuki makam ini, wisatawan diwajibkan untuk memakai baju adat jawa yang bisa disewa disekitar makam. Wisatawan juga dilarang untuk memotret, serta memakai perhiasan yang terbuat dari emas ketika berada di dalam makam. Suasana di makam sangat tenang serta sakral, dijaga oleh abdi dalem yang menggunakan baju adat jawa. Di pemakaman ini terdapat makam dari Panembahan Senopati, Ki Gede Pemanahan, dan Sultan Hadiwijaya.
2. Masjid Agung Kotagede
Masjid Agung Kotagede masih terletak pada kompleks Makam Raja-Raja Mataram. Masjid ini dipercaya merupakan masjid tertua yang berada di Yogyakarta. Selain masih digunakan sebagai tempat ibadah hingga kini, masjid ini merupakan peninggalan dari Kerajaan Mataram Islam yang memiliki nilai sejarah cukup tinggi.
3. Rumah Tradisional Jawa
Setelah berkunjung ke Makam Raja-Raja dan Masjid Agung, wisatawan juga dapat menikmati keindahan Rumah Tradisional Jawa yang letaknya tak jauh dari kompleks makam. Rumah-rumah ini memiliki bangunan dengan arsitektur tradisional Jawa Mataram yang hingga kini masih dirawat serta dilestarikan dengan baik. Rumah-rumah tersebut hingga saat ini masih digunakan sebagai tempat tinggal oleh warga setempat.
4. Kedhaton
Kedhaton ini terletak disebelah selatan dari kompleks Rumah Tradisional Jawa. Terdapat 3 buah pohon beringin ditengah jalan yang memiliki situs watu gilang berwarna hitam serta terdapat tulisan dibatu tersebut.
Kotagede
Kedhaton tersebut merupakan pusat dari pemerintahan Kerajaan Mataram Islam hingga Sultan Agung akhirnya memindahkan pusat pemerintahan ke Karta Pleret Bantul. Jika dibandingkan dengan Kraton Yogyakarta yang merupakan tempat tinggal Sultan Hamengkubuwono, gaya arsitektur dari Kedhaton sangat berbeda.

Fasilitas Kotagede

Sebagai daerah wisata, fasilitas yang terdapat di Kotagede terbilang cukup memadai untuk wisatawan. Terdapat tempat parkir diberbagai objek wisata, seperti di Makam Raja-Raja Mataram. Bagi umat muslim yang ingin beribadah, wisatawan tak perlu pusing untuk mencari mushola atau masjid karena terdapat Masjid Agung yang letaknya tak jauh dari kompleks makam.
Wisatawan juga bisa mendapatkan cinderamata dari berbagai toko perak yang tersebar disetiap sudut kota. Wisatawan dapat memilih kerajinan yang dihasilkan dari sepuhan perak berupa perhiasan, hingga perabotan rumah tangga yang mempunyai nilai seni tinggi.
Jika ingin menginap, di daerah ini juga terdapat beberapa hotel dari hotel bintang lima hingga kelas melati dengan pilihan harga yang bervariatif. Tentu harga tersebut sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan oleh hotel.
Lelah menyusuri kota, wisatawan dapat berwisata kuliner dengan mencoba aneka kuliner khas yang ditawarkan. Di tempat ini terdapat beberapa makanan tradisional yang patut untuk dicoba, seperti sate sapi khas Kotagede, Kipo, serta kue kembang waru.
Kotagede memang menawarkan pengalaman wisata yang unik, selain berwisata pengunjung akan diajak untuk lebih mengenal sejarah tentang Mataram Islam yang pernah berjaya di bumi Jawa. Selain itu penduduk lokal yang ramah, santun dan sederhana menambah pesona dari daerah yang dulu merupakan pusat pemerintahan Mataram ini. Berikut kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan wisatawan di Kotagede.

Wisata Budaya dan Sejarah

Berwisata di tempat ini akan sangat cocok bagi kamu yang mencintai kebudayaan Indonesia serta sejarah. Terdapat berbagai peninggalan-peninggalan sejarah dari Kerajaan Mataram yang bisa kamu temukan disini. Kamu juga bisa menyusuri setiap sudut kota, sambil menikmati keindahan bangunan-bangunan kuno yang memiliki nilai arsitektur tinggi.
Kamu akan serasa dibawa kembali ke masa lampau ketika Kerajaan Mataram masih berkuasa di Jawa. Jika tak ingin lelah berjalan, kamu juga bisa menikmati keindahan kota tua ini dengan menggunakan jasa andong. Tak hanya berwisata, kamu juga bisa menambah pengetahuan tentang sejarah jika berkunjung ke Kotagede.

Ziarah dan Wisata Religi

Selain wisata budaya dan sejarah, kamu juga bisa berziarah ke Makam Raja-Raja yang pernah berkuasa ketika Kerajaan Mataram Islam tengah berjaya. Terdapat makam dari Ki Gede Pemanahan, Panembahan Senopati serta keluarga di kompleks makam tersebut. Kamu harus menggunakan pakaian adat Jawa bila ingin masuk ke makam.
Disekitar kompleks makam, juga terdapat Masjid Agung yang merupakan masjid tertua yang ada di Yogyakarta. Masjid ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Mataram Islam. Disekitar kompleks masih terdapat tempat wisata yaitu pemandian Sendang Kakung dan Sendang Putri.

Berburu Kerajinan Perak

Kotagede juga dikenal dengan hasil kerajinan perak yang mendunia. Tak akan sulit untuk menemukan toko-toko yang menjual kerajinan perak tersebut di daerah ini. Kamu dapat membeli perhiasan seperti kalung, gelang serta barang-barang rumah tangga seperti gelas, teko, dan miniatur, hingga hiasan rumah bermacam-macam bentuk seperti kuda, andong, becak, arca dll.  
Kerajinan perak disini memang sangat indah, serta sering menjadi incaran bagi wisatawan asing untuk cinderamata. Memiliki ukiran-ukiran cantik yang khas, serta kerumitan tersendiri. Tentunya untuk membawa pulang kerajinan-kerajinan ini kamu harus merogoh kocek cukup dalam.

Hunting Foto

Hunting foto di Kotagede juga merupakan kegiatan yang cukup mengasyikkan. Beberapa wisatawan bahkan rela datang jauh-jauh hanya untuk mengabadikan keindahan bangunan-bangunan kuno di tempat ini. Memang di tempat ini memiliki berbagai objek yang cocok untuk fotografi.
Kamu juga bisa berselfie ria di berbagai tempat disini. Berpose di depan kamera dengan latar belakang bangunan kuno tentu akan memberikan hasil foto yang lebih berkesan. Tempat ini juga cocok dijadikan sebagai tempat foto prewedding.

Peta Lokasi Kotagede

Tips Berwisata di Kotagede

  • Menikmati Kotagede sebaiknya dilakukan dengan jalan kaki, naik becak atau andong.
  • Dilarang memotret ketika memasuki kompleks makam Raja-Raja.
  • Wisatawan tidak diperkenankan memakai perhiasan emas ketika masuk ke makam.
  • Wisatawan harus memakai baju adat jawa untuk masuk ke makam.
  • Jagalah selalu kebersihan dan kelestarian tempat wisata.
Yogyakarta memiliki beberapa daerah wisata yang menawarkan berbagai pesona untuk menarik perhatian dari wisatawan lokal maupun asing. Beberapa daerah tersebut berlomba-lomba menonjolkan potensi wisata, guna menarik minat dari para traveler. Seperti Kotagede yang kini seakan menjadi salah satu ikon wisata dari Kota Pelajar, Jogja. Jika Kaliurang memiliki keelokan panorama alam serta udara perbukitan yang sejuk dan segar, Kotagede lebih dikenal dengan Kota Tua yang seolah membawa wisatawan kembali ke masa lampau. Di daerah ini terdapat berbagai bangunan tradisional serta gedung-gedung kuno dengan gaya arsitektur yang beragam. Kotagede Kotagede memang diketahui daerah yang kental akan nilai sejarah. Daerah ini dulunya merupakan cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam di tanah Jawa. Sehingga tak heran jika banyak ditemui peninggalan-peninggalan bersejarah di daerah ini. Tak hanya itu, Kotagede juga dikenal kental akan budaya, adat istiadat, serta penduduk lokal yang ramah. Untuk menuju ke Kotagede, wisatawan cukup menempuh jarak sekitar 6 kilometer saja dari pusat Kota Jojga atau sekitar 15 menit perjalanan. Lokasinya yang sangat dekat dari pusat kota, membuat akses menuju ke daerah ini cukup mudah untuk dicapai. Wisatawan dapat menggunakan berbagai kendaraan umum seperti transjojga, taxi, becak atau menggunakan kendaraan pribadi. Ketika berlibur di Jogja, ada anggapan tak lengkap bila belum mampir ke Kotagede. Daerah ini memang memiliki pesona wisata yang luar biasa untuk dilewatkan. Tak hanya bangunan-bangunan kuno yang bernilai sejarah tinggi, di tempat ini juga terdapat kerajikan perak yang telah terkenal akan keindahannya hingga ke berbagai pelosok negeri. Sejarah Kotagede Ketika masa kejayaan Kerajaan Mataram, hampir seluruh wilayah Pulau Jawa berada di tangan Mataram Hindu. Namun karena alasan yang belum diketahui hingga kini, pusat pemerintahan Kerajaan Mataram berpindah ke Jawa Timur. Rakyatpun secara bersama-sama ikut pindah serta meninggalkan Mataram yang berakibat daerah tersebut terbengkalai dan menjadi hutan. Setelah ratusan tahun, Pulau Jawa berada dibawah kekuasaan Kerajaan Pajang yang dipimpin oleh Sultan Hadiwijaya. Ketika itu, Sultan Hadiwijaya menghadiahi Ki Gede Pemanahan atas kesuksesannya menumpas seluruh musuh dari Kerajaan Pajang dengan sebuah daerah bernama Alas Mentaok. Alas Mentaok merupakan hutan yang dulunya adalah pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Hindu. Bersama keluarganya Ki Gede Pemanahan pindah dan membangun sebuah desa kecil di Alas Mentaok ini. Secara perlahan, desa tersebut berkembang hingga beliau wafat. Kepemimpinanpun berpindah tangan kepada anaknya yang mempunyai gelar Senopati Ingalaga. Dibawah kepemimpinan Senopati Ingalaga, daerah tersebut berkembang pesat dalam berbagai bidang hingga ramai sehingga dijukuli Kotagede atau kota yang besar. Saat itu Senopati Ingalaga membangun benteng luar (baluwarti) serta benteng dalam (cepuri) yang mengelilingi kraton. Akhirnya beliau menjadi raja pertama dari Kerajaan Mataram Islam dengan gelar Panembahan Senopati. Dalam waktu singkat, Mataram Islam dapat menguasai hampir seluruh wilayah Pulau Jawa. Masa kejayaan Kerajaan Mataram Islam terjadi ketika Sultan Agung yang merupakan cucu dari Panembahan Senopati menjadi raja ke tiga. Pada masa kepemimpinan Sultan Agung, pusat pemerintahan Mataram Islam dipindah ke wilayah Karta Pleret Bantul yang juga menandai berakhirnya Kotagede sebagai pusat pemerintahan kerajaan. Pesona Wisata Kotagede Berkunjung ke kawasan wisata Kotagede akan memberikan pengalaman berbeda bagi wisatawan. Disepanjang jalan, wisatawan akan menemukan berbagai bangunan kuno dengan gaya arsitektur yang unik. Terdapat bangunan bergaya arsitektur Belanda, Tradisional Jawa, hingga Mataram Hindu yang masih dijaga serta dilestarikan hingga kini. Sejarah panjang yang menyelimuti Kotagede membuat didaerah ini terdapat peninggalan-peninggalan sejarah yang bisa dinikmati wisatawan. Menjelajahi kawasan ini akan terasa lebih seru jika dilakukan dengan berjalan kaki. Menyusuri tiap jengkal jalan, serta menikmati sudut-sudut kota yang dipenuhi dengan bangunan kuno yang tak hanya memiliki nilai sejarah namun juga nilai seni yang tinggi. Kotagede Disepanjang pinggir jalan Kotagede, wisatawan akan sering mendapati toko-toko yang menjual hasil kerajinan perak. Kerajinan-kerajinan tersebut bermacam-macam, mulai dari perhiasan seperti cincin dan kalung hingga perabotan rumah tangga seperti teko, gelas, dan hiasan ruangan yang terbuat dari perak. Keindahan dari kerajinan perak ini sudah tak perlu dipertanyakan lagi. Kerajinan perak dari Kotagede memang memiliki keunikan tersendir yang terletak pada kerumitan serta keindahan ukirannya. Kerajinan ini sering dijadikan sebagai cinderamata oleh turis-turis asing yang berkunjung di Kotagede. Wisatawan juga dapat berkunjung ke Pasar Legi yang telah beroperasi sejak jaman Kerajaan Mataram. Pasar Legi akan sangat ramai ketika Legi, yaitu hari pada kalender Jawa. Uniknya pasar ini meskipun telah beberapa kali dilakukan pemugaran, namun tetap mempertahankan bentuk asli bangunan hingga sekarang. Terdapat hiasan berupa ukiran-ukiran indah disekitar pintu masuk yang bisa dinikmati oleh wisatawan. Dari Pasar Legi, wisatawan dapat menuju ke reruntuhan benteng yang dibangun oleh Panembahan Senopati pada masa Kerajaan Mataram Islam. Sebagian besar benteng tersebut masih berdiri kokoh dengan tebal sekitar 1,2 meter. Benteng tersebut terbuat dari bebatuan besar lengkap dengan parit buatan yang lebarnya menyerupai sungai. Benteng ini menjadi destinasi wajib bagi wisatawan yang berkunjung ke Kotagede. Kotagede memang memiliki beberapa tempat wisata yang bernilai sejarah tinggi. Berikut beberapa tempat wisata populer yang wajib kamu kunjungi. 1. Makam Raja-Raja Mataram Tempat ini merupakan tempat peristirahatan terakhir bagi para Raja-Raja Mataram Islam yang letaknya sekitar 100 meter dari Pasar Kotagede. Makam ini dikelilingi oleh tembok besar yang sangat kokoh, serta memiliki gapura dengan desain arsitektur khas umat Hindu. Terdapat tiga gapura yang setiap gapura tersebut dilengkapi dengan pintu kayu tebal yang dihiasi dengan ukiran-ukiran nan cantik. Untuk memasuki makam ini, wisatawan diwajibkan untuk memakai baju adat jawa yang bisa disewa disekitar makam. Wisatawan juga dilarang untuk memotret, serta memakai perhiasan yang terbuat dari emas ketika berada di dalam makam. Suasana di makam sangat tenang serta sakral, dijaga oleh abdi dalem yang menggunakan baju adat jawa. Di pemakaman ini terdapat makam dari Panembahan Senopati, Ki Gede Pemanahan, dan Sultan Hadiwijaya. 2. Masjid Agung Kotagede Masjid Agung Kotagede masih terletak pada kompleks Makam Raja-Raja Mataram. Masjid ini dipercaya merupakan masjid tertua yang berada di Yogyakarta. Selain masih digunakan sebagai tempat ibadah hingga kini, masjid ini merupakan peninggalan dari Kerajaan Mataram Islam yang memiliki nilai sejarah cukup tinggi. 3. Rumah Tradisional Jawa Setelah berkunjung ke Makam Raja-Raja dan Masjid Agung, wisatawan juga dapat menikmati keindahan Rumah Tradisional Jawa yang letaknya tak jauh dari kompleks makam. Rumah-rumah ini memiliki bangunan dengan arsitektur tradisional Jawa Mataram yang hingga kini masih dirawat serta dilestarikan dengan baik. Rumah-rumah tersebut hingga saat ini masih digunakan sebagai tempat tinggal oleh warga setempat. 4. Kedhaton Kedhaton ini terletak disebelah selatan dari kompleks Rumah Tradisional Jawa. Terdapat 3 buah pohon beringin ditengah jalan yang memiliki situs watu gilang berwarna hitam serta terdapat tulisan dibatu tersebut. Kotagede Kedhaton tersebut merupakan pusat dari pemerintahan Kerajaan Mataram Islam hingga Sultan Agung akhirnya memindahkan pusat pemerintahan ke Karta Pleret Bantul. Jika dibandingkan dengan Kraton Yogyakarta yang merupakan tempat tinggal Sultan Hamengkubuwono, gaya arsitektur dari Kedhaton sangat berbeda. Fasilitas Kotagede Sebagai daerah wisata, fasilitas yang terdapat di Kotagede terbilang cukup memadai untuk wisatawan. Terdapat tempat parkir diberbagai objek wisata, seperti di Makam Raja-Raja Mataram. Bagi umat muslim yang ingin beribadah, wisatawan tak perlu pusing untuk mencari mushola atau masjid karena terdapat Masjid Agung yang letaknya tak jauh dari kompleks makam. Wisatawan juga bisa mendapatkan cinderamata dari berbagai toko perak yang tersebar disetiap sudut kota. Wisatawan dapat memilih kerajinan yang dihasilkan dari sepuhan perak berupa perhiasan, hingga perabotan rumah tangga yang mempunyai nilai seni tinggi. Jika ingin menginap, di daerah ini juga terdapat beberapa hotel dari hotel bintang lima hingga kelas melati dengan pilihan harga yang bervariatif. Tentu harga tersebut sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan oleh hotel. Baca Juga: Museum Sonobudoyo, Wisata Menyusuri Kebudayaan dan Sejarah Nusantara Lelah menyusuri kota, wisatawan dapat berwisata kuliner dengan mencoba aneka kuliner khas yang ditawarkan. Di tempat ini terdapat beberapa makanan tradisional yang patut untuk dicoba, seperti sate sapi khas Kotagede, Kipo, serta kue kembang waru. Kotagede memang menawarkan pengalaman wisata yang unik, selain berwisata pengunjung akan diajak untuk lebih mengenal sejarah tentang Mataram Islam yang pernah berjaya di bumi Jawa. Selain itu penduduk lokal yang ramah, santun dan sederhana menambah pesona dari daerah yang dulu merupakan pusat pemerintahan Mataram ini. Berikut kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan wisatawan di Kotagede. Wisata Budaya dan Sejarah Berwisata di tempat ini akan sangat cocok bagi kamu yang mencintai kebudayaan Indonesia serta sejarah. Terdapat berbagai peninggalan-peninggalan sejarah dari Kerajaan Mataram yang bisa kamu temukan disini. Kamu juga bisa menyusuri setiap sudut kota, sambil menikmati keindahan bangunan-bangunan kuno yang memiliki nilai arsitektur tinggi. Kamu akan serasa dibawa kembali ke masa lampau ketika Kerajaan Mataram masih berkuasa di Jawa. Jika tak ingin lelah berjalan, kamu juga bisa menikmati keindahan kota tua ini dengan menggunakan jasa andong. Tak hanya berwisata, kamu juga bisa menambah pengetahuan tentang sejarah jika berkunjung ke Kotagede. Ziarah dan Wisata Religi Selain wisata budaya dan sejarah, kamu juga bisa berziarah ke Makam Raja-Raja yang pernah berkuasa ketika Kerajaan Mataram Islam tengah berjaya. Terdapat makam dari Ki Gede Pemanahan, Panembahan Senopati serta keluarga di kompleks makam tersebut. Kamu harus menggunakan pakaian adat Jawa bila ingin masuk ke makam. Disekitar kompleks makam, juga terdapat Masjid Agung yang merupakan masjid tertua yang ada di Yogyakarta. Masjid ini merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Mataram Islam. Disekitar kompleks masih terdapat tempat wisata yaitu pemandian Sendang Kakung dan Sendang Putri. Berburu Kerajinan Perak Kotagede juga dikenal dengan hasil kerajinan perak yang mendunia. Tak akan sulit untuk menemukan toko-toko yang menjual kerajinan perak tersebut di daerah ini. Kamu dapat membeli perhiasan seperti kalung, gelang serta barang-barang rumah tangga seperti gelas, teko, dan miniatur, hingga hiasan rumah bermacam-macam bentuk seperti kuda, andong, becak, arca dll. Kerajinan perak disini memang sangat indah, serta sering menjadi incaran bagi wisatawan asing untuk cinderamata. Memiliki ukiran-ukiran cantik yang khas, serta kerumitan tersendiri. Tentunya untuk membawa pulang kerajinan-kerajinan ini kamu harus merogoh kocek cukup dalam. Hunting Foto Hunting foto di Kotagede juga merupakan kegiatan yang cukup mengasyikkan. Beberapa wisatawan bahkan rela datang jauh-jauh hanya untuk mengabadikan keindahan bangunan-bangunan kuno di tempat ini. Memang di tempat ini memiliki berbagai objek yang cocok untuk fotografi. Kamu juga bisa berselfie ria di berbagai tempat disini. Berpose di depan kamera dengan latar belakang bangunan kuno tentu akan memberikan hasil foto yang lebih berkesan. Tempat ini juga cocok dijadikan sebagai tempat foto prewedding. Peta Lokasi Kotagede Tips Berwisata di Kotagede Menikmati Kotagede sebaiknya dilakukan dengan jalan kaki, naik becak atau andong. Dilarang memotret ketika memasuki kompleks makam Raja-Raja. Wisatawan tidak diperkenankan memakai perhiasan emas ketika masuk ke makam. Wisatawan harus memakai baju adat jawa untuk masuk ke makam. Jagalah selalu kebersihan dan kelestarian tempat wisata.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Candi Prambanan

MUSEUM AFFANDI

Destinasi wisata Air Terjun Sri Gethuk